Gambar Sampul Biologi · Bab 6 Sistem Pernapasan
Biologi · Bab 6 Sistem Pernapasan
Renni dkk

23/08/2021 12:39:54

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

163

Sistem Pernapasan

Bab

Bab

6

6

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Makhluk hidup di dunia

ini, baik hewan maupun manusia akan mati jika tidak dapat bernapas lagi.

Mengapa bernapas sangat penting bagi kehidupan manusia? Sistem tubuh

bagian mana sajakah yang bertanggung jawab dalam proses penapasan?

Oksidasi

Hidung

Faring

Laring

Trakea

Bronkus

Pulmo

Inspirasi

Ekspirasi

Oksigen

Karbon dioksida

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa

mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang

terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan, serta mengetahui

kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan.

K

ata-Kata

K

unci

Biologi

SMA/MA Kelas XI

164

meliputi

terdiri atas

membahas tentang

meliputi

sistem

pernapasan

meliputi

Peta Konsep

misalnya

Rongga

hidung

Faring

Laring

Bronkus

Pulmo

Sistem

pernapasan

manusia

Mekanisme

pernapasan

manusia

Alat pernapasan

manusia

Hewan

Avertebrata

Hewan

Vertebrata

Sistem

pernapasan

hewan

Pernapasan

perut

Pernapasan

dada

Sistem pernapasan

Trakea

Gangguan

pernapasan

Kapasitas

paru-paru

Energi

dalam

pernapasan

- As

s

ksi

- Sinusitis

- Selesma

- In

ƀ

uenza

- dll.

Pertukaran

O

2

dan

CO

2

dalam

pernapasan

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

165

Sebagai makhluk hidup, kita masih hidup

sampai saat ini karena setiap saat selalu bernapas

menghirup udara. Apa jadinya jika di dunia ini

Tuhan tidak memberikan udara? Pasti makhluk

hidup tidak akan ada karena tidak bisa melakukan

proses pernapasan.

Dalam kegiatan ini, kalian

akan belajar mengenai sistem pernapasan dan

bagian-bagiannya. Kalian juga akan mempelajari

mengapa sistem ini sangat penting bagi kehidupan

manusia.

Pernapasan adalah proses pertukaran gas

antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan

zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan

Pendahuluan

A.

Sistem Pernapasan Manusia

B.

Proses pernapasan pada manusia berjalan tidak secara langsung, artinya

udara tidak berdifusi langsung masuk ke dalam sel tubuh melalui permukaan

kulit. Udara masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Berikut ini

akan dijelaskan alat-alat pernapasan dan mekanismenya.

1. Alat Pernapasan

Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O

2

dapat berdifusi

masuk dan sebaliknya CO

2

dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat

pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring

( pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo

(paru-paru).

a. Rongga hidung ( cavum nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (

cavum

nasalis).

Rongga

hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda

asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut

pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk

bersama udara. Juga terdapat

konka

yang mempunyai banyak kapiler darah

yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung

berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan

udara.

diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi

(pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan

bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan digunakan

untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh,

pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,

pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 6.1

Sistem pernapasan

manusia.

Rongga

hidung

Trakea

Paru-paru

Biologi

SMA/MA Kelas XI

166

udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran

pernapasan

( nasofaring)

pada bagian depan dan saluran pencernaan

( orofaring)

pada bagian belakang.

c. Laring (pangkal tenggorokan)

Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas sembilan

buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk

menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang

menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut

epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan

tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil

berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena

saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian,

saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara

tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita

suara

.

Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar

dan terdengar sebagai suara.

d. Tenggorokan ( trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian

di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,

dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.

Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran

pernapasan.

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 6.2

Rongga hidung.

Terkadang kita

menghirup udara

menggunakan mulut.

Tetapi hal tersebut

tidak berlangsung

terus-menerus. Carilah

informasi dari internet,

buku, atau surat kabar

tentang saat-saat

manusia memerlukan

mulut untuk bernapas!

Adakah bahayanya,

apabila kita bernapas

dengan mulut terus-

menerus? Kumpulkan

hasilnya pada guru

kalian!

Tindak Lanjut

b. Faring ( tekak)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring.

Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di

belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun

dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

167

e. Cabang-cabang tenggorokan ( bronkus)

Tenggorokan ( trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus

kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan

trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian

bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan

sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Dinding

bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan.

f. Paru-paru ( pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Di bagian samping

paru-paru dibatasi oleh otot dan rusuk, sedangkan di bagian bawah dibatasi

oleh diafragma yang berotot kuat. Diafragma adalah sekat rongga badan yang

membatasi rongga dada dan rongga perut.

Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (

pulmo dekster)

yang

terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (

pulmo sinister)

yang terdiri atas 2

lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut

pleura.

Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura

dalam

( pleura visceralis)

dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang

bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar

( pleura parietalis).

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 6.3

Trakea.

Keterangan

1. Trakea

2. Bronkus

3. Bronkiolus

3

1

2

Biologi

SMA/MA Kelas XI

168

2. Mekanisme Pernapasan Manusia

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi

secara otomatis walau dalam keadaan tertidur

sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi

oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat

terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat

dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan

pernapasan dalam.

Pernapasan luar adalah pertukaran udara

yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan

darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah

pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 6.4

Paru-paru.

Setelah kalian

memahami bagian-

bagian paru-paru

manusia, carilah

informasi dari internet,

buku, dan surat

kabar tentang proses

pertukaran O

2

dengan

CO

2

pada alveolus!

Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi

oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di

luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan

masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka

udara akan keluar.

Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus

bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung

paru-paru yang disebut

alveolus

. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis,

serta terdiri dari satu lapis sel yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh

kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Perhatikan gambar 6.4.

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

169

Biologi Kita

Biologi Kita

Paru-Paru Luasnya 50

Kali Luas Kulit

Paru-paru kita didesain

penuh rongga-rongga

yang disebut alveoli. Di

alveoli inilah terjadi pe-

nyerapan oksigen oleh

darah, sekaligus terjadi

pertukaran antara udara

kotor (CO

2

) dengan

oksigen. Tiap paru-paru

mengandung 300 juta –

400 juta alveoli. Dengan

jumlah ini, total luas per-

mukaan alveoli menjadi

sekitar 93 m

2

. Jumlah

ini sama dengan 50 kali

luas kulit manusia.

Orang dewasa normal

bernapas 14 – 20 kali

per menit, tapi saat

berolah raga bisa men-

capai 80 kali tarikan

napas per menit. Jum-

lah udara normal yang

dapat diserap oleh paru-

paru dalam sekali napas

mencapai setengah liter,

namun jumlah maksimal

kapasitas paru-paru bisa

mencapai 4,8 liter.

Sumber: Ar-risalah, November 2006.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam

pemasukkan udara

( inspirasi)

dan pengeluaran

udara

( ekspirasi)

maka mekanisme pernapasan

dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada

dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut

terjadi secara bersamaan.

a. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang

melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya

dapat dibedakan sebagai berikut.

1). Fase inspirasi

Fase ini berupa berkontraksinya otot antar-

tulang rusuk sehingga rongga dada mengembang.

Pengembangan rongga dada menyebabkan volume

paru-paru juga mengembang akibatnya tekanan

dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada

tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

2) Fase ekspirasi

Fase ini merupakan fase relaksasi atau

kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula

yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Rongga dada yang

mengecil menyebabkan volume paru-paru juga

mengecil sehingga tekanan di dalam rongga dada

menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal

tersebut menyebabkan udara dalam rongga dada

yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan

aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.

Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua fase, yakni:

1) Fase inspirasi

Fase inspirasi merupakan kontraksi

otot diafragma

sehingga mengembang,

akibatnya paru-paru ikut mengembang. Hal tersebut menyebabkan rongga

dada membesar dan tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil daripada

tekanan udara luar sehingga udara luar dapat masuk ke dalam.

2) Fase ekspirasi

Fase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma (kembali ke posisi

semula) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-

paru lebih besar daripada tekanan udara luar, akibatnya udara keluar dari

paru-paru.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

170

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 6.5

Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada manusia.

3. Kapasitas Paru-Paru

Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara

pernapasan. Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Udara

tidal,

yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat

pernapasan biasa. Jumlah volume udaranya sebesar 500 ml.

b. Udara

komplementer,

yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah

inspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.

c. Udara

suplementer,

yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah

melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.

d. Kapasitas

vital

paru-paru

, yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan

respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara

komplementer, dan udara suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas

vital paru-paru kurang lebih 4 liter.

e. Udara

residu,

yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah

melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 500 ml.

f. Kapasitas

total

paru

-

paru,

yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh

paru-paru.

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai

4.500 cc. Udara ini dikenal sebagai

kapasitas total

udara pernapasan manusia.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses

bernapas mencapai 3.500 cc, yang 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak

dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai

residu

atau

udara sisa.

Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda. Kapasitas vital

dapat kalian rasakan saat kalian menghirup napas sedalam mungkin dan

kemudian menghembuskanya sekuat mungkin. Cara mengukurnya dapat

dilakukan dengan alat spirometer. Spirometer merupakan alat pengukur

kapasitas paru-paru seseorang. Perhatikan gambar 6.6. Spirometer yang

konvensional terbuat seperti tangki yang memiliki selang. Seseorang yang

ingin mengetahui kapasitas paru-parunya dapat menghembuskan napas pada

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

171

selang. Pada alat yang lebih modern, spirometer

telah dihubungkan dengan komputer.

Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan

ekspirasi dalam bernapas hanya menggunakan

sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas

tidal ± 500 cc).

Kapasitas tidal

adalah jumlah udara

yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan

normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi

maupun ekspirasi menggunakan sekitar 1.500

cc udara pernapasan (

expiratory reserve volume

= inspiratory reserve volume

= 1.500 cc). Dengan

demikian, udara yang digunakan dalam proses

pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga

sekitar 3.500 cc. Dari 500 cc udara inspirasi/

ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 6.6

Spirometer.

mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan.

Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan

kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.

4. Pertukaran O

2

dan CO

2

dalam Pernapasan

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada

kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran

tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Pekerja-

pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding

pekerja ringan. Hal ini karena pekerja berat lebih banyak memerlukan energi

sehingga untuk menghasilkan energi yang banyak, tubuh membutuhkan

oksigen yang banyak pula untuk membakar bahan sumber energi. Demikian

juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar, dengan sendirinya

membutuhkan oksigen lebih banyak. Seseorang yang memiliki kebiasaan

memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen

daripada seseorang yang memakan sayur-sayuran.

Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari

(24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus

dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa, kecuali dalam keadaan

tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena hal

lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.

Di dalam proses pertukaran O

2

dan CO

2

, oksigen yang dibutuhkan

berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.

Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen

darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-

kan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini:

Biologi

SMA/MA Kelas XI

172

Netral

O

2

tinggi, CO

2

rendah

Hb + 4O

2

Hb(O

2

)

4

Hemoglobin

(oksihemoglobin)

berwarna merah jernih

Asam (jaringan)

CO

2

tinggi, O

2

rendah

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O

2

, kadar CO

2

, tekanan O

2

(P O

2

),

perbedaan kadar O

2

dalam jaringan, dan kadar O

2

di udara. Proses difusi

oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO

2

dari arteri dipengaruhi oleh

tekanan O

2

dalam udara inspirasi.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 8, 2004, Hal. 129.

Gambar 6.7

Proses pengikatan oksigen.

Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfer atau 760 mm Hg,

sedangkan tekanan O

2

di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di

lingkungan lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru

dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu, oksigen dapat masuk ke

paru-paru secara difusi.

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

173

Dari paru-paru, O

2

akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O

2

-nya 104 mm Hg; menuju ke jantung. Dari jantung, O

2

mengalir lewat arteri

sistemik yang tekanan O

2

-nya 104 mm Hg menuju ke jaringan tubuh yang

tekanan O

2

-nya 0 - 40 mm Hg. Di jaringan, O

2

ini akan dipergunakan. Dari

jaringan, CO

2

akan mengalir melalui vena sistemik ke jantung. Tekanan CO

2

di jaringan di atas 45 mm Hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang

hanya 45 mmHg. Dari jantung, CO

2

mengalir lewat arteri pulmonalis yang

tekanan O

2

-nya sama, yaitu 45 mm Hg. Dari arteri pulmonalis, CO

2

masuk

ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas. Untuk lebih jelasnya perhatikan

skema berikut.

Perjalanan O

2

Paru-paru

Vena pulmonalis

Jantung

Arteri sistemik

Jaringan tubuh

O

2

digunakan

Perjalanan CO

2

Jaringan tubuh

Vena sistemik

Jantung

Arteri pulmonalis

Paru-paru

CO

2

dilepas

Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm

3

darah dengan tekanan oksigen 100

mm Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm

Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena.

Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah

7 cc per 100 mm

3

darah.

Pengangkutan sekitar 200 mm

3

CO

2

ke luar tubuh umumnya berlangsung

menurut reaksi kimia berikut:

CO

2

+ H

2

O H

2

CO

3

(

karbonat anhidrase

)

Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO

2

sehingga memengaruhi

pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat yang menyebabkan

darah bersifat asam. Keasaman tersebut dinetralkan oleh ion-ion natrium dan

kalium dalam darah.

Pengangkutan CO

2

oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara, yakni

sebagai berikut:

Biologi

SMA/MA Kelas XI

174

a. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat

dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO

2

).

b. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino

hemoglobin (23% dari seluruh CO

2

).

c. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO

3

) melalui

proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO

2

). Reaksinya

adalah sebagai berikut:

CO

2

+ H

2

O H

2

CO

3

H

+

+ HCO

3

-

Gangguan terhadap pengangkutan CO

2

dapat mengakibatkan munculnya

gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat

disebabkan karena keadaan

pneumoni

. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi

garam basa dalam darah maka muncul

gejala alkalosis

.

5. Energi dalam Pernapasan

Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP

(Adenosin Tri Fosfat) yang ada pada masing-masing sel. ATP berasal dari

bahan-bahan karbohidrat yang diubah menjadi fosfat melalui tiga tahapan.

Mula-mula, pada tahap I proses glikolisis oleh enzim glukokinase membentuk

piruvat pada siklus glukosa. Kemudian tahap II, yakni siklus Krebs

(TCA =

Tri Carboxylic Acid Cycle).

Kemudian tahap III, yakni tahap sistem transpor

elektron. Glikolisis terjadi di sitoplasma, sedangkan siklus Krebs dan sistem

transpor elektron terjadi di mitokondria.

6. Gangguan pada Pernapasan

Beberapa gangguan pada sistem pernapasan disebabkan gangguan

pada alat-alat pernapasan. Gejala umum adanya gangguan pada saluran

pernapasan ditandai dengan batuk.

a.

As

s

ksi,

yaitu

gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan karena

terganggunya pengangkutan O

2

ke sel-sel atau jaringan tubuh. As

s

ksi ada

bermacam-macam, misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena

infeksi

Diplococcus pneumonia

atau

Pneumococcus

yang menyebabkan

penyakit pneumonia. As

s

ksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan

saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan

adenoid.

Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen

sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan

orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti

itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya.

Kemudian melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari

mulut ke mulut dengan irama tertentu dengan menggunakan metode

Silvester

dan

Hilger Neelsen.

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

175

b.

Sinusitis

, yaitu peradangan pada rongga hidung bagian atas.

c.

Selesma

, suatu keadaan di mana hidung tersumbat, ingus mengalir, bersin-

bersin, serta tenggorokan terasa gatal. Selesma disebabkan oleh infeksi

virus pada saluran pernapasan atas.

d.

Flu

(

influenza

), suatu keadaan di mana hidung beringus, bersin-bersin,

tenggorokan meradang, sakit kepala, demam, otot terasa sakit dan lelah.

In

ƀ

uenza disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

e

Bronkitis

, yaitu peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang

tenggorok) yang disebabkan oleh infeksi virus. Peradangan ini

menimbulkan batuk yang dalam, menghasilkan dahak berwarna abu-abu

kekuningan dari paru-paru.

f.

Asma

, yaitu penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.

Asma merupakan penyakit keturunan dan tidak menular. Penyebab atau

pemicu serangan asma umumnya karena reaksi alergi terhadap kondisi

lingkungan, misalnya debu, bahan-bahan kimia, serbuk sari, jamur, hawa

dingin, dan serpihan kulit mati dari hewan.

g.

Tuberkulosis

(TBC), yaitu penyakit yang menyerang paru-paru sehingga

pada bagian dalam alveolus terbentuk bintil-bintil karena terjadi

peradangan pada dinding alveolus. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium tuberculosis.

h.

Pneumonia

, yaitu suatu peradangan pada paru-paru khususnya pada

alveolus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Akibat

peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah, lendir, atau cairan lainnya

sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.

i.

Pleuritis

, yaitu suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru

(pleura). Peradangan ini biasanya timbul akibat infeksi dari paru-paru

atau organ lain yang berdekatan dengan paru-paru. Akibat peradangan

ini, terdapat cairan yang berlebihan pada pleura sehingga penderitanya

akan merasa nyeri dada ketika bernapas.

j.

Em

s

sema

, yaitu penyakit pernapasan yang sering terjadi karena susunan

dan fungsi alveolus yang abnormal.

Buatlah skema siklus

glikolisis, siklus Krebs

dan tahap transpor

elektron! Jelaskan

hubungan ketiga

tahap tersebut dengan

penyediaan energi pada

pernapasan. Kumpulkan

hasilnya pada guru

kalian!

Tindak Lanjut

Oleh karena itu, paru-paru harus dirawat

dengan baik. Walaupun tampak tidak bekerja

keras karena hanya mengembang dan mengempis,

tanpa organ tubuh ini seseorang akan kehilangan

nyawanya dalam beberapa menit saja.

Jenis olahraga yang baik adalah olahraga yang

dapat membuat pernapasan lebih cepat dan lebih

dalam. Lakukan pembersihan darah pada paru-

paru beberapa kali dalam sehari. Pembersihan

darah dapat dilakukan dengan menarik napas

dalam-dalam lalu hembuskan kembali sampai

habis. Walaupun kelihatannya sangat sederhana,

latihan ini dapat menambah semangat dan energi.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

176

Kegiatan 6.1

Kapasitas Paru-Paru

Tujuan:

memahami kapasitas paru-paru dan faktor-faktor

yang memengaruhinya.

Alat dan Bahan:

1. Baskom

2. Selang plastik

3. Tabung reaksi

4. Syringe

5. Air

Langkah Kerja:

1.

Isilah baskom dengan air!

2.

Letakkan tabung reaksi secara terbalik dalam baskom yang

telah berisi air. Pasang selang pada mulut tabung!

3. Tarik napas kuat dan masukkan ujung selang lainnya ke

dalam mulut, kemudian hembuskan napas kuat-kuat!

Biologi Kita

Biologi Kita

Bahaya Merokok

Mungkin kalian sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat kalian

lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri.

Apabila kalian menghisap asap

rokok, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan, karena asap rokok mengan-

dung banyak zat-zat berbahaya antara lain, Tar: merupakan bahan kimia beracun yang

menyebabkan kanker dan merusak paru-paru; Karbon monoksida (CO): gas beracun

yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen;

Nikotin: obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah yang me-

nyebabkan kecanduan. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang

dikandung asap rokok dapat memengaruhi orang-orang yang tidak merokok di seki-

tarnya, sehingga perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru

dan jantung koroner.

Adapun gejala-gejala ganguan kesehatan yang ditimbulkan antara lain: sakit kepala,

pusing, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Wanita hamil yang merokok atau

menjadi perokok pasif, juga dapat menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada

janin melalui peredaran darah. Nikotin menyebabkan denyut jantung janin bertambah

cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin.

Anak-anak yang orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk

menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan sehingga mereka mem-

punyai kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama

kehidupan mereka.

Sumber: www.ngebul.blogspot.com. 8 Desember 2004.

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

177

4. Pasangkan ujung selang pada syringe. Tarik piston dan

ukurlah volume udara yang tertampung. Volume udara

yang tertampung merupakan kapasitas paru-paru kalian!

5.

Lakukan secara bergantian dengan teman kalian!

Pertanyaan:

1.

Apakah kapasitas paru-paru setiap orang berbeda-beda?

2. Apakah tinggi, berat badan, dan jenis kelamin seseorang

memengaruhi kapasitas paru-paru seseorang?

Alat Pernapasan pada Hewan

C.

Hewan memiliki alat pernapasan yang bermacam-macam, disesuaikan

dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya. Alat-alat

pernapasan berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan

luar ke dalam tubuh serta pengeluaran karbon dioksida dari tubuh ke

lingkungan luar.

Berikut ini akan diuraikan sistem dan alat pernapasan pada berbagai

kelompok organisme mulai dari Protozoa sampai dengan hewan golongan

vertebrata.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 8,

2004, Hal. 128.

Gambar 6.8

Skema difusi pada

pernapasan Protozoa.

1. Sistem Pernapasan pada Protozoa

Protozoa (hewan bersel satu) tidak memiliki alat

pernapasan khusus. Pernapasan dilakukan melalui

seluruh permukaan selnya. O

2

dan CO

2

masuk dan

keluar secara difusi. Perhatikan gambar 6.8.

2. Sistem Pernapasan pada Avertebrata

a. Sistem pernapasan pada Moluska

Hewan anggota

s

lum Moluska terdapat dua

kelompok, yaitu:

 

Moluska yang hidup di darat, misalnya bekicot

(Achatina fulica)

bernapas dengan paru-paru.



Moluska yang hidup di air, misalnya kerang (kelas Bivalvia) bernapas dengan

insang.

b. Sistem pernapasan pada Echinodermata

Hewan-hewan Echinodermata hidup di air laut, contohnya bintang laut,

landak laut, dan mentimun laut. Hewan-hewan ini bernapas dengan insang

dermal atau insang kulit.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

178

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer, Jilid 8,

2004, Hal. 128.

Gambar 6.9

Sistem pernapasan

serangga.

d. Sistem pernapasan pada Arthropoda

Filum Arthropoda meliputi 4 kelas, yaitu:

 

Crustacea (golongan udang dan kepiting)

bernapas dengan insang.



Myriapoda (golongan lipan dan luwing)

bernapas dengan trakea.



Arachnida (golongan laba-laba dan

kalajengking) bernapas dengan paru-paru

buku.



Insekta (golongan serangga) bernapas dengan

trakea.

Pada pernapasan dengan trakea, udara masuk melalui stigma/spirakel

yang terletak pada setiap ruas tubuh serangga menuju ke pembuluh trakea

yang bercabang-cabang sampai ke pembuluh halus yang mencapai seluruh

bagian tubuh. Pada Insekta, oksigen tidak diedarkan oleh darah. Darah

hanya berfungsi mengedarkan sari-sari makanan dan hormon. Begitu juga

CO

2

keluar dari tubuh melalui pembuluh trakea menuju stigma hingga ke

lingkungan. Perhatikan gambar 6.9.

3. Sistem Pernapasan pada Vertebrata

a. Sistem pernapasan ikan

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer, Jilid 7,

2004, Hal. 15

Gambar 6.10

Mekanisme per-

napasan ikan.

Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang.

Ikan bertulang rawan, misalnya ikan hiu dan ikan

pari memiliki 5 – 7 pasang insang, pada teleostei (ikan

bertulang sejati) terdapat 4 pasang dan memiliki

tutup insang ( operkulum), contoh pada ikan mas

dan ikan mujahir. Pada beberapa jenis ikan, rongga

insangnya mempunyai perluasan ke atas yang

disebut

labirin

yang berfungsi untuk menyimpan

udara, sehingga ikan tersebut dapat hidup di

air yang kekurangan oksigen. Contoh pada ikan

gabus, gurami, dan betok. Proses respirasi pada

ikan adalah sebagai berikut: pada waktu mulut

ikan membuka, air masuk ke dalam rongga mulut,

tutup insang menutup dan air kemudian mengalir

melalui insang. Air tersebut disaring terlebih

dahulu oleh rigi-rigi pada lengkung insang kemudian masuk ke insang.

Insang mempunyai lembaran-lembaran halus yang mengandung pembuluh-

pembuluh darah. Pengikatan oksigen dan pelepasan karbon dioksida terjadi

di dalam insang, oksigen diikat oleh eritrosit sedang CO

2

meninggalkan darah

dan larut dalam air.

b. Sistem pernapasan am

s

bi

Salah satu contoh hewan am

s

bi adalah katak. Katak pada waktu masih

larva bernapas dengan insang luar, sedang pada masa berudu terbentuk insang

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

179

dalam sebagai alat pernapasan. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan

kulit. Mekanisme pernapasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi

yang berlangsung dengan mulut tertutup. Katak tidak memiliki tulang-tulang

rusuk dan sekat rongga badan sehingga mekanisme pernapasannya diatur

oleh otot-otot rahang bawah dan otot perut.

 

Fase inspirasi

. Fase inspirasi merupakan fase masuknya udara bebas

melalui celah hidung (koane) menuju rongga mulut kemudian ke paru-

paru. Mula-mula celah tekak dan mulut dalam keadaan tertutup dan otot

rahang bawah mengendur. Otot

sterno hioideus

berkontraksi sehingga

rongga mulut membesar. Dengan membesarnya rongga mulut, kemudian

udara masuk ke dalam rongga mulut dan melalui

koane

. Setelah udara

masuk koane tertutup oleh suatu klep, diikuti kontraksi otot rahang

bawah dan otot

genio hioideus

, sehingga rongga mulut mengecil dan udara

masuk ke celah-celah yang terbuka menuju ke paru-paru. Kemudian

terjadi pertukaran gas, O

2

diikat oleh eritrosit dalam kapiler dinding

paru-paru.

 

Fase ekspirasi

. Mula-mula otot rahang bawah mengendur, otot

sterno

hioideus

dan otot-otot perut berkontraksi, akibatnya udara di dalam

paru-paru tertekan keluar, masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak

menutup dan koane membuka, otot rahang bawah berkontraksi diikuti

otot hioideus sehingga rongga mulut mengecil dan udara dari paru-paru

(CO

2

) keluar melalui koane.

c. Sistem pernapasan pada reptil

Reptilia memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Pada kura-kura

selain dengan paru-paru, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis

dengan banyak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka. Mekanisme respirasi

adalah sebagai berikut:

Sumber:

www.digilib.brawijaya.ac.id, 2007.

Gambar 6.11

Mekanisme pernapasan katak, (a) udara masuk rongga mulut, (b) udara masuk paru-paru,

(c) udara dari paru-paru masuk ke rongga mulut, (d) udara keluar melalui koane.

nostril

udara

bukofaring

paru-paru

dasar rongga buka

glotis

udara

otot rahang bawah

kontraksi

otot perut berkontraksi

otot rahang bawah

mengendur

otot rahang

bawah kontraksi

otot rahang bawah

mengendur

(a)

(b)

(c)

(d)

Biologi

SMA/MA Kelas XI

180

 

Fase inspirasi

: otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada

membesar yang diikuti paru-paru mengembang, akibatnya udara dari

luar masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru.

 

Fase ekspirasi

: otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paru-

paru mengecil, akibatnya udara dari paru-paru keluar melalui paru-paru,

bronkus, trakea, dan lubang hidung.

d. Sistem pernapasan pada aves

Burung pada umumnya dapat terbang. Pada waktu terbang, otot-otot

dada menggerakkan sayap sehingga mengganggu pengambilan napas oleh

paru-paru. Maka dari itu di samping memiliki paru-paru, burung memiliki

alat bantu pernapasan berupa kantung udara ( sakus pneumatikus). Letak

kantung udara:

1) pangkal leher (servikal),

2) ruang dada bagian depan ( toraks anterior),

3) antartulang selangka (korakoid),

4) ruang dada bagian belakang ( toraks posterior),

5) rongga perut ( saccus abdominalis) dan ketiak (saccus axilliaris).

Fungsi kantung udara:

1) membantu pernapasan, terutama saat terbang;

2) menyimpan cadangan udara ( oksigen);

3) memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat berenang;

4) mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.

Mekanisme pernapasan:

Ŧ

Fase inspirasi: otot antartulang rusuk berkontraksi, rongga dada

membesar, paru-paru mengembang sehingga udara luar masuk. Udara

luar yang masuk sebagian kecil menuju paru-paru dan sebagian besar

menuju ke kantung udara sebagai cadangan udara.

Ŧ

Fase ekspirasi: otot antartulang rusuk relaksasi, rongga dada mengecil,

paru-paru mengempis, akibatnya tekanan udara dalam paru-paru

meningkat sehingga udara dari paru-paru yang kaya CO

2

keluar.

Sumber:

www.paulnoll.com, 2007.

Gambar 6.12

Alat-alat pernapasan burung.

kantung udara

axillaris

trakea

kantung udara

karakoid

kantung udara

servikal

kantung udara

toraks anterior

kantung udara

toraks posterior

kantung udara

saccus abdominalis

kantung udara

saccus abdominalis

kantung udara

toraks posterior

kantung udara toraks anterior

kantung udara axillaris

kantung udara karakoid

trakea

kantung udara servikal

bronkus

paru-paru

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

181

Kegiatan 6.2

Pernapasan Hewan

Tujuan:

membuktikan bahwa hewan bernapas membutuhkan

oksigen.

Alat dan Bahan:

1. Respirometer

2. Larutan KOH 4% atau kristal NaOH

3. Larutan eosin

4. Serangga (jangkrik, belalang, kecoak)

Langkah Kerja:

1.

Buatlah kelompok untuk melakukan kegiatna berikut ini!

2. Masukkan kristal NaOH/KOH pada botol respirometer,

kemudian masukkan kapas sebagai penyekat!

3. Masukkan serangga percobaan ke dalam respirometer

(respirometer dapat dibuat sendiri dengan botol bekas

kecil, tutup botol dilubangi dan masukkan pipa sedotan,

olesi tutup botol dengan vaselin agar tidak bocor).

4. Tutuplah botol respirometer, pada ujung pipa kaca

tetesi dengan larutan eosin letakkan respirometer secara

mendatar, biarkan serangga melakukan respirasi di dalam

botol!

5. Beri tanda dengan spidol pada pipa bertepatan dengan

pewarna merah! Amati, apakah terjadi pergeseran warna

eosin!

6.

Catat waktunya dalam satu menit ada berapa cm gerakan

tetes larutan eosin, lakukan hingga 5 menit!

7. Lakukan berulang kali dengan menggunakan jenis

serangga lainnya! Bandingkan mana yang memiliki laju

respirasi tercepat!

8. Matikan salah satu hewan tersebut, kemudian masukkan

ke dalam respirometer! Amati, adakah gerakan air pada

pipa!

9.

Catat hasilnya dalam tabel!

Tabel Hasil Pengamatan

Waktu/

Pergeseran

Panjang dalam cm

Jangkrik

Kecoa

Belalang

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

Biologi

SMA/MA Kelas XI

182

Pertanyaan:

1. Mengapa tetesan eosin bergeser? Ke manakah arah

pergeserannya?

2.

Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran eosin?

3

. Dari bermacam-macam serangga tersebut, manakah laju

pergeseran tercepat? Mengapa demikian?

4.

Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?

5.

Apakah kesimpulan dari percobaan di atas?

Bio Eksplorasi

Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau

kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu,

udara harus dihangatkan dan dibersihkan sebelum dihirup. Hidung kita diciptakan

sesuai untuk pekerjaan ini. Bulu dan selaput lendir pada dinding lubang hidung

menyaring udara dengan menangkap partikel debu di dalamnya. Sementara itu,

udara dihangatkan ketika mengalir sepanjang lubang hidung. Tulang-tulang hidung

memiliki bentuk khusus, sehingga udara yang terhirup baru akan menuju paru-paru

setelah berputar beberapa kali di dalam hidung dan menjadi hangat. Struktur yang

memungkinkan udara mengalir beberapa kali dalam sebuah tulang yang kecil

pastilah merupakan hasil perancangan. Jika manusia mencoba meniru efek ini,

pengendalian pergerakan udara hanya mungkin terjadi melalui perhitungan yang

rumit dan spesi

¿

k. Fakta bahwa struktur khusus ini ada untuk memenuhi kebutuhan

sistem lain, yakni membersihkan dan menghangatkan udara yang mengalir ke paru-

paru adalah bukti bahwa kedua sistem ini diciptakan secara khusus oleh Pencipta

yang sama. Setelah semua tahapan ini, udara sampai ke tabung pernapasan

setelah dilembapkan dan dibebaskan dari debu.

Manusia memiliki sepasang paru-paru. Yang kanan lebih besar (620 gram) daripada

yang kiri (560 gram). Kegiatan pertukaran O

2

/CO

2

yaitu pengambilan oksigen dan

pembuangan karbon dioksida berpusat di paru-paru dan dilaksanakan oleh sistem

peredaran darah. Darah mengambil oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya

ke setiap sel dalam tubuh sambil mengumpulkan karbon dioksida dari sel-sel

tersebut untuk dibuang melalui paru-paru. Untuk orang dewasa, pertukaran

oksigen dan karbon dioksida yang demikian ini membutuhkan paru-paru yang

luas permukaannya mencapai sekitar 90 m

2

. Luas ini sama dengan 50 kali luas

permukaan kulit atau hampir seluas lapangan tenis. Setiap hari, permukaan seluas

ini terpapar ke 15.000 liter udara dan kotoran yang ikut terhirup. Sungguh ajaib

bagaimana permukaan seluas ini dapat dipadatkan pada kedua paru-paru kita.

Sumber:

Harun Yahya, Manusia dan Alam Semesta, 2004.

Setelah membaca uraian tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!

1.

Sistem apakah yang menjalankan keteraturan manusia dalam bernapas?

2.

Benarkah udara pernapasan lebih baik masuk melalui hidung? Mengapa?

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

183

Uji Kompetensi

1. Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk hidup

dengan lingkungannya.

2. Alat pernapasan manusia meliputi rongga hidung, faring

(tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus, dan paru-paru

(pulma).

3. Pernapasan luar terjadi antara udara dalam alveolus dengan

darah dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam terjadi antara

darah dalam kapiler dan sel-sel dalam tubuh.

4. Inspirasi merupakan proses menghirup udara dan ekspirasi

merupakan proses menghembuskan udara.

5.

Pernapasan dada melibatkan otot tulang rusuk dan pernapasan

perut melibatkan aktivitas otot-otot diafragma.

6.

Udara pernapasan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh,

serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.

7.

Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari

ATP yang ada pada masing-masing sel.

8.

Gangguan pada sistem pernapasan disebabkan gangguan pada

alat-alat pernapasan.

9. Pernapasan pada Avertebrata ada yang berlangsung secara

difusi melalui permukaan tubuh, dan ada yang menggunakan

alat pernapasan khusus berupa trakea, paru-paru buku dan

insang.

10.

Hewan Vertebrata bernapas dengan insang, kulit dan paru-

paru.

R a n g k u m a n

R a n g k u m a n

A. Pilihan ganda

1. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan tentang mekanisme

pernapasan:

1. Otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada

membesar, tekanan udara turun, udara masuk.

2. Otot sekat rongga dada mengerut, volume rongga dada mengecil, udara

keluar.

3. Otot antartulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada

mengecil, tekanan bertambah, akibatnya udara keluar.

4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara

masuk.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

184

Pernyataan yang benar tentang mekanisme pernapasan dada adalah:

a. 1 dan 2

d. 2 dan 3

b. 1 dan 3

e. 3 dan 4

c. 1 dan 4

2. Rangsangan yang mengatur cepat lambatnya gerakan pernapasan adalah ....

a. rangsangan pusat saraf

b. Fe dalam eritrosit

c. H

2

O dalam darah

d. CO

2

dalam darah

e. Kadar O

2

dalam darah

3. Perhatikan tabel hasil percobaan respirasi hewan berikut ini!

Hewan (bertulang

belakang)

Berat Hewan

Volume udara yang dibutuhkan

5 menit ke-2

5 menit ke-2

5 menit ke-3

diam

aktif

diam

aktif

diam

aktif

I

Jantan,

berat 1 gr

1,0 ml

1,2 ml

2,0 ml

2,5 ml

4,0 ml

4,3 ml

II

Jantan,

berat 2 gr

1,8 ml

2,0 ml

3,5 ml

3,8 ml

5,0 ml

5,5 ml

III

Jantan,

berat 4 gr

2,5 ml

3,0 ml

4,0 ml

4,4 ml

6,0 ml

6,8 ml

Keterangan:

Percobaan dilakukan pada suhu ruangan (25 – 27 °C).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi

respirasi hewan tersebut adalah ....

a. berat badan dan temperatur

b. jenis kelamin dan temperatur

c. jenis kelamin dan berat badan

d. berat badan dan aktivitas hewan

e. aktivitas hewan saja

4. As

s

ksi adalah salah satu gangguan pernapasan pada manusia. Hal ini

disebabkan oleh ....

a. alveolus kemasukan air

b. terjadinya gangguan pada difusi O

2

di alveolus

c. radang pada selaput pembungkus paru-paru

d. melebarnya trakea karena otot polosnya berkontraksi terus menerus

e. gangguan pengangkutan O

2

ke jaringan

5. Reaksi kimia proses pernapasan adalah ....

a. 6 C

2

H

12

O

6

+ O

2

o

6CO

2

+ 6 H

2

O + E

b. 6 C

6

H

12

O

6

+ O

2

o

CO

2

+ 6 H

2

O + E

c. C

6

H

12

O

6

+ 6 O

2

o

6 CO

2

+ 6 H

2

O + E

d. C

6

H

12

O

6

+ 6 O

2

o

CO

2

+ 6 H

2

O + E

e. C

6

H

12

O

6

+ 6 O

2

o

6 CO

2

+ H

2

O + E

Bab 6 –

Sistem Pernapasan

185

6. Kontraksi otot antarrusuk pada proses pernapasan manusia menyebabkan ....

a. tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi

inspirasi

b. tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi

ekspirasi

c. tulang-tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, dan terjadi

inspirasi

d. tulang-tulang rusuk mengendur, rongga dada mengecil, dan terjadi

inspirasi

e. diafragma mendatar, rongga dada membesar, dan terjadi inspirasi

7. Pada manusia urut-urutan saluran pernapasan dari luar ke dalam adalah ....

a. tekak – tenggorokan – bronkiolus – bronkus – alveolus

b. tekak – kerongkongan – bronkus – bronkiolus – alveolus

c. tenggorokan – tekak – bronkus – bronkiolus – alveolus

d. tekak – tenggorokan – bronkus – bronkiolus – alveolus

e. kerongkongan – tenggorokan – bronkus – bronkiolus – alveolus

8. Gejala asidosis pada penderita pneumonia adalah manifestasi dari

gangguan proses pengangkutan ....

a. oksigen

d. karbohidrat

b. karbon monoksida

e. oksihemoglobin

c. karbon dioksida

9. Kantung udara pada waktu burung terbang berfungsi untuk ....

a. melindungi tubuh dari kedinginan

b. mencegah pengeluaran panas tubuh

c. meringankan tubuh

d. memperkeras suara

e. alat bantu bernapas

10. Kapasitas residu fungsional adalah ....

a. penjumlahan antara volume tidal dengan volume residu

b. penjumlahan antara volume cadangan ekspirasi dengan volume

residu

c. penjumlahan antara volume tidal dengan volume cadangan inspirasi

d. penjumlahan antara volume cadangan inspirasi, volume tidal, dan

volume cadangan ekspirasi

e. penjumlahan antara volume residu dengan kapasitas paru-paru

II. Uraian

1. Bagaimanakah proses oksigen diangkut ke seluruh tubuh?

2. Mengapa tubuh manusia memerlukan oksigen?

3. Jelaskan respirasi burung pada saat terbang dan pada saat tidak terbang!

4. Bagaimanakah proses terjadinya inspirasi pada pernapasan perut

manusia?

5. Mengapa kandungan udara di alveolus berbeda dengan kandungan udara

ekspirasi?

Biologi

SMA/MA Kelas XI

186

III. Bacalah

artikel berikut ini kemudian jawablah pertanyaan

berdasarkan hasil analisis kalian!

Efek Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan Tubuh Manusia Akibat

Sebatang Rokok

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti

merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil

itu, terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok

maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang

200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan

kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar,

nikotin, karbon monoksida, dan sebagainya.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat

bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan

pengiritasi mata dan pernapasan.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena

rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang

tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan

keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum

merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama

dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga

rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang

harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin.

Kesimpulan:

Jadi, dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh

yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan,

kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka

bersyukurlah kalian jika belum merokok, karena kalian adalah orang

yang smart/pandai.

Sumber:

www.organisasi org. 07 Mei 2007.

Diskusikan bersama teman kalian tentang beberapa hal berikut!

1. Bagaimana dampak negatif dari asap rokok bagi kesehatan?

2. Bagaimana sikap kalian apabila ada seseorang yang menawarkan

rokok kepada kalian?

3. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mencegah bahaya asap

rokok?